SELAMAT DATANG SEMOGA SUKSES

eLHakim

Minggu, 16 Januari 2011

P T K


PENDAHULUAN :
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


  1. Pendahuluan
Salah satu strategi untuk meningkatkan  kualitas pendidikan  adalah dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan non pembelajaran secara profesional dan kolaboratif lewat penelitian tindakan kelas secara terkendali. Upaya meningkatkan kompetensi guru untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran akan memberi dampak positif ganda. Pertama, kemampuan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran akan semakin meningkat. Kedua, penyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah investigasi terkendali akan dapat meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, sarana/prasarana, dan hasil belajar. Dan ketiga, peningkatan kedua kemampuan tadi akan bermuara pada peningkatan kualitas lulusan.
Peningkatan kualitas pembelajaran adalah merupakan dampak logis dari perkembangan ipteks yang sangat pesat. Perkembangan ipteks mengharuskan penyesuaian dan peningkatan proses pembelajaran secara terus menerus. Disamping itu, perlu adanya pemuthakiran pilihan atas konsep-konsep pembelajaran yang mendidik dan diperlukan untuk meningkatkan kualitas lulusan itu sendiri.
Kemampuan meneliti di masa lalu cenderung dirancang dengan pendekatan research-development-dissemination (RDD). Pendekatan ini lebih menekankan perencanaan penelitian yang bersifat top-down dan bersifat teoritis akademik. Paradigma demikian dirasakan tidak sesuai lagi dengan perkembangan pemikiran baru,yaitu: research-action-improvement (RAI).  Manajemen penelitian ala RAI bersifat buttom-up dan realitik-pragmatik, serta berangkat dari diagnosis masalah secara nyata yang diakhiri dengan sebuah perbaikan (improvement). Upaya perbaikan kualitas proses pembelajaran demikian menuntut adanya inisiatif dan motivasi internal civitas itu sendiri (an effort to internally initiate endeavors for quality improvement).
RAI mengisyaratkan perlunya kemitraan antar dosen-dosen-mahasiswa, baik pada tataran yang bersifat praktis maupun  konseptual. Kebutuhan akan kemitraan yang sehat dan produktif, yang dikembangkan atas prinsip kesetaraan di antara pihak-pihak terkait sudah sangat mendesak. Penelitianpun hendaknya dikelola berdasarkan atas  dasar kemitraan yang sehat (collaborative), sehingga kedua belah pihak dapat memetik manfaat secara timbal balik (reciprocity of benefits). Melalui rancangan penelitian tindakan kelas  (classroom action research) masalah-masalah pembelajaran dapat dikaji dan dituntaskan, sehingga proses  pembelajaran yang inovatif dan ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diaktualisasikan secara sistematis.

  1. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Sanford penelitian tindakan adalah:
Analysis, fact finding, conceptualization, planning, execution, more fact finding or evaluation; and then a repetition of this whole circle of activities; indeed, a spiral of such circles” (Sanford,1970:4).

Dapat disimak dari kutipan di atas bahwa penelitian tindakan merupakan suatu kegiatan siklustis yang bersifat menyeluruh, yang terdiri dari analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan penemuan fakta tambahan, dan evaluasi. Definisi penelitian tindakan yang lebih lengkap dan menggambarkan sifat atau karakteristik dari penelitian tindakan dikemukakan oleh Kemmis sebagai berikut.

Action research is a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations in which practices are carried out” (Kemmis,1993:42).
Menurut Kemmis, penelitian tindakan merupakan sebuah inkuiri yang bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial termasuk kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasionalitas dari (a) praktek-pratek sosial maupun kependidikan, (b) pemahaman terhadap praktek-praktek tersebut, dan (c) situasi pelaksanaan praktek-praktek pembelajaran.
            Penelitian tindakan adalah sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi.                                         

 Daur ulang aktivitas dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).

  1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian yang menggunakan ancangan penelitian tindakan kelas umumnya diarahkan pada pencapaian sasaran sebagai berikut.
a.    Memperbaiki dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan  hasil pembelajaran ;
b.    Menumbuh-kembangkan budaya meneliti para guru agar lebih proaktif mencari solusi terhadap permasalahan pembelajaran ;
c.    Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para guru, khususnya dalam mencari solusi masalah-masalah pembelajaran ;
d.    Meningkatkan kolaborasi antar dosen-guru dalam memecahkan masalah pembelajaran .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar